Arsitek dan lingkungan sangat memiliki keterikatan yang tinggi. Artikel dibawah ini akan memaparkan kepada Anda bagaimana seorang arsitek dapat memberikan sumbangan besar pada pelestarian lingkungan hidup.
Siapa Itu Arsitek?
Sebutan arsitek diberikan kepada seseorang yang memiliki beberapa keterampilan sebagai berikut, (1) seorang yang piawai untuk menata bangunan baik ruang interior maupun eksterior, hal ini tidak terbatas pada rumah tinggal saja namun lebih dari pada itu seperti tata bangunan gedung, tata kota, taman, dan lain-lain, (2) seseorang yang memiliki kemampuan dalam merancang desain bangunan, serta segala hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Dengan demikian maka dapat kita simpulkan bahwa arsitek adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam ilmu arsitektur, serta piawai dalam menata bangunan, atau lingkungan sekitar.
Lingkungan
Kita mengenal lingkungan sebagai tempat makhluk hidup tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dengan alam sekitarnya. Bagi makhluk hidup lingkungan sangat berarti dan bermakna karena hal ini menyangkut kebutuhan menyeluruh bagi setiap makhluk hidup. Tanah, air, udara, dan keharmonian di sekitarnya perlu sekali dijaga keseimbangannya secara menyeluruh. Penting sekali bagi makhluk hidup untuk menjaga kelestarian lingkungan karena dengan hal ini berarti dia turut berinvstasi menjaga masa depan dan kepentingakungan anak cucunya nanti.
Namun, fakta dilapangan banyak berkata lain, manusia bisa menjadi makhluk pahlawan bagi alam sekaligus pula sebagai predator dan perusak yang tak segan merusak kelestarian alam dan lingkungan.Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran, kesadaaran, dan keterampilan untuk membuat manusia sadar akan arti penting lingkungan bagi dirinya dan keluarganya.
Arsitek dan Lingkungan
Arsitek menjadi sorotan banyak pihak saat membincangkan tentang lingkungan, banyak pihak beranggapan bahwa arsiteklah yang paling banyak menyumbang kerusakan karena segala yang dibangunnya tentu telah merusak tatanan lingkungan yang ada disekitarnya.
Padahal hal ini sepenuhnya tidak benar, banyak arsitek yang telah menyumbangkan pemikiran bagi dunia bagaimana membangun rumah tinggal ataupun gedung yang ramah lingkungan sehingga tidak terjadi global warming, dan kerusakan di alam sekitarnya. Dengan keahlian seorang arsitek maka lingkungan dapat terselamatkan dengan baik. Kini kita juga sering mendengar bagaimana sebuah rumah atau bangunan yang diistilahkan “hijau” karena memperhatikan kelestarian bagi alam.
Pada sebuah pembangunan terjadi banyak hal, seperti perubahan alam sekitar, misalnya adanya limbah tambahan, pendirian bangunan pada suatu lahan juga dapat memberikan arti bahwa hal ini berarti berkurangnya lahan hijau bagi lingkungan, adanya pembukaan baru pada suatu tempat yang hijau misalnya pembukaan lahan dan perumahan di hutan,perambahan area baru dan lain-lain yang dinilai sangat tidak bersahabat bagi bumi dan alam sekitarnya.
Untuk menghindari sama sekali tidak menggunakan alam dan sumberdayanya bagi kelestarian manusia tentulah bukan sebuah solusi yang tepat, buktinya jika manusia tidak membangun rumah tentu dia tidak akan berkonsentrasi untuk memakmurkan bumi, begitu pula jika tidak membuka lahan untuk dibuat perkebunan, atau membuka sebuah pertambangan, tentu saja tidak akan mendukung kelangsungan manusia di muka bumi ini. Kebutuhan mendasar manusia adalah sandang, pangan, dan papan (rumah tinggal), dari kebutuhan-kebutuhan inilah seorang manusia dapat hidup dengan nyaman dan teratur serta dapat berkonsentrasi memakmurkan bumi dan lingkungan.
Solusi dari permasalahan ini adalah bagaimana kita dapat memanfaatkan jasa seorang arsitek yang peduli dengan lingkungan sebagai partner kepercayaan yang dapat memberikan kita sebuah perancangan rumah yang ideal dan hijau . Perlu disadari bahwa desain-desain rumah dan bangunan yang ramah lingkungan telah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak saat ini. Kesadaran manusia akan kebutuhan ini pun rasanya sudah semakin membaik.
(Sumber : http://www.imagebali.net/detail-artikel/104-arsitek-dan-lingkungan.php)